Edukasi 01 - Pengenalan Karies dan Perawatannya

Category : , ,

PENGENALAN KARIES DAN PERAWATANNYA
( Materi Edukasi Kesehatan Gigi Pemuda )


DAFTAR ISI :
1. Anatomi Normal Gigi – Pengenalan Bagian-bagian Gigi
2. Definisi Karies Gigi
3. Faktor Etiologi / Penyebab Karies
4. Proses Terjadinya Karies
5. Perjalanan Penyakit, Gejala, dan Perawatan 

==================================================================================
Pendahuluan

Gigi adalah salah satu organ penting pada tubuh kita yang berpengaruh pada proses pencernaan makanan melalui fungsi pengunyahan dan berpengaruh pula pada aspek psikologis dan sosial melalui fungsi estetiknya. 

Gigi dalam fungsinya berperan penting untuk mengunyah, menghancurkan, dan melunakkan makanan yang masuk melalui mulut, sehingga mudah dicerna dan diproses oleh organ pencernaan lain. Tanpa gigi, proses pencernaan tidak akan berlangsung dengan baik dan efektif, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada nutrisi dan kesehatan seseorang. Melihat peran gigi sangat penting bagi kehidupan kita, mari kita pelajari lebih lanjut dibawah ini tentang Gigi, Penyakit gigi (karies) dan gejalanya, pencegahan dan penanganannya.

1. Anatomi Normal Gigi ~Pengenalan Bagian-bagian Gigi~ 
Gigi dilihat dari permukaan luarnya, terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Mahkota (Crown) dan Akar (Root/Radiks). Tetapi apabila dilihat dari lapisannya, gigi memiliki 3 lapisan utama, yaitu lapisan email (Enamel), lapisan dentin (Dentine), dan lapisan saraf gigi (Pulpa/Pulp)

Berikut adalah gambar dan penjelasan tiap bagian dan lapisan gigi.  
  • Mahkota (Crown) :: bagian gigi yang tampak di atas gusi
  • Akar Gigi (Root/Radiks) :: bagian gigi yang berada dibawah gusi, tidak terlihat dengan mata.
  • Lapisan Email (Enamel) :: lapisan terluar gigi yang memiliki fungsi protektif, memiliki kandungan bahan organik dan air yang lebih besar dari bahan inorganiknya sehingga membentuk lapisan yang sangat keras dan padat. Bahan utama yang terkandung 95-98% ion Kalsium dan Fosfat. Lapisan ini merupakan lapisan yang menutupi seluruh permukaan mahkota gigi (crown)
  • Lapisan Dentin (Dentine) :: lapisan terletak tepat dibawah enamel gigi, memiliki kandungan bahan inorganik (70%) lebih besar dari bahan organik dan air, lebih lunak dari enamel, berwarna kekuningan, terdapat rongga2 kecil yg didalamnya terdapat ujung2 serabut saraf dan pembuluh darah, dan memiliki fungsi reparatif dan regeneratif.
  • Lapisan Saraf Gigi (Pulpa/Pulp) :: lapisan paling dalam dari gigi, ruang/rongga yang berisi banyak sel-sel saraf dan pembuluh darah yang terhubung dari bagian ujung akar gigi, sangat lunak, tidak memiliki fungsi reparatif dan regeneratif, tetapi membantu dentin menyediakan supply makanan untuk proses reparatif dan regeneratifnya.
2. Definisi Karies
Karies gigi (Dental Caries,Tooth Decay,Cavity) atau dalam bahasa awamnya gigi berlubang adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang multifaktorial. Secara umum, karies gigi terlihat bervariasi secara visual, dari warna kekuningan sampai hitam. Karies gigi biasanya menimbulkan gejala nyeri pada gigi dan kesulitan saat makan. Karies gigi yang dibiarkan tanpa penanganan lebih lanjut dapat menyebabkan radang pada jaringan sekitar gigi, infeksi atau pembentukan abses gigi (gigi bernanah), atau kehilangan gigi karena dicabut.
 

3. Penyebab Terjadinya Karies Gigi 
Karies gigi (gigi berlubang) merupakan penyakit jaringan keras gigi yang multifaktorial. Ada 4 Faktor utama yang saling mempengaruhi terjadinya karies gigi. Faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya ini antara lain, Host, Mikroorganisme, Karbohidrat dan waktu. Berikut penjelasan masing-masing faktor :
(keterangan gambar : 1. Host, 2. bakteri, 3. karbohidrat, 4. waktu, 5. karies, 6. saliva, 7. fluor)

  1. Host (Permukaan Gigi yang rentan) :: kerentanan gigi pada setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kondisi fisik, asupan nutrisi misal malnutrisi, kekurangan vit.D, kurang asupan kalsium dan fluor ataupun penyakit-penyakit lain yang mempengaruhi misal penyakit pada lambung.
  2. Mikroorganisme (bakteri2 dalam saliva/air ludah) :: Normalnya didalam saliva seseorang terdapat bakteri, atau yang dinamakan flora normal. Bakteri tersebut dalam kondisi tertentu dapat menjadi penyebab gigi berlubang, yaitu kondisi-kondisi seperti kadar gula yang tinggi dalam mulut dan kurang teratur menyikat gigi. Intinya, bakteri akan aktif pada kondisi mulut yang asam atau terjadi penurunan kadar keasaman (pH). Bakteri utama yang terlibat adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp.
  3. Karbohidrat / Gula :: Konsumsi makanan yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat menyebabkan karies/gigi berlubang. Bakteri akan mengubah gula menjadi asam laktat melalui proses fermentasi. Jika gigi berkontak dengan asam laktat, maka gigi akan mengalami proses demineralisasi yaitu larutnya mineral2 pada gigi.
  4. Waktu :: Semakin sering gigi terpapar dengan lingkungan asam oleh proses fermentasi bakteri, maka gigi akan semakin mudah berlubang. Hal ini berhubungan dengan frekuensi makan yang tidak teratur dan makan disela-sela jam makan. 
Faktor lain yang juga dapat berperan dalam terjadinya karies antara lain :
  • Penurunan kadar saliva karena penurunan laju alir saliva
  • Kondisi medis yg menyebabkan kurangnya produksi saliva :: penyakit kelejar ludah, mulut kering, Sjogren's Syndrome, Diabetes mellitus, Diabetes insipidus, dan Sarcoidosis.
  • Obat-obatan :: antihistamin dan antidepressant, stimulant (methylamphetamine), Tetrahydrocannabinol (THC) dapat menghambat produksi saliva sampai tahap ekstrem
  • Terapi Radiasi
  • Merokok tembakau :: beberapa rokok menganduk kadar gula yang tinggi yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap karies, menyebabkan penyakit gusi yg dapat berlajut ppada karies bagian akar gigi
  • Status sosial ekonomi yang rendah :: mempengaruhi nutrisi dan kesehatan mulut.
4. Proses Terjadinya Karies
Secara umum, karies gigi atau gigi berlubang terjadi oleh suatu aktivitas mikroorganisme didalam saliva terhadap karbohidrat. Bakteri di dalam saliva mengubah karbohidrat menjadi asam laktat melalui proses fermentasi. Asam yang dihasilkan dari proses ini berkontak dengan gigi sehingga menyebabkan gigi mengalami proses demineralisasi, yaitu larutnya mineral2 gigi. Proses ini terus berkelanjutan dalam frekuensi dan waktu yang lama sehingga menyebabkan luban
g pada gigi.

5. Perjalanan Penyakit, Gejala dan Perawatan 
Berikut ini akan dijelaskan tahapan penyakit dari mulai karies pada enamel sampai penyakit pada pulpa dan akar gigi.
A. White Spot ( bercak putih pada enamel gigi )
Merupakan Tahap awal Karies. Pada tahap ini sudah mulai terjadi proses demineralisasi gigi yg ditandai bercak yg berwarna lebih putih dari warna gigi sekitarnya.
Gejala : Pasien tidak merasakan gejala apapun
Perawatan : Tindakan pencegahan : menyikat gigi dengan pasti gigi berfluoride, mengunjungi dokter gigi untuk pemberian fluor, mengonsumsi makanan seperti susu, daging, ikan, ayam, telur, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, teh hijau, dan banyak minum air putih (makanan/minuman ini banyak mengandung kalsium, fosfor, dan vit.D yg berguna untuk tulang dan gigi)

White Spot Lesion
B. Karies mencapai enamel (Karies Superficialis)
Terlihat lubang warna kuning kecoklatan atau kehitaman yang cenderung keras.
Gejala : Pasien tidak merasakan gejala apapun
Perawatan : Dilakukan penambalan


C. Karies mencapai dentin 
Terlihat lubang warna kuning kecoklatan atau kehitaman yang cenderung lunak. Gejala bisa hilang bila cepat dilakukan perawatan
Diagnosa Klinis : Pulpitis Reversible (radang pulpa reversibel)
Gejala

     - Gigi terasa ngilu terutama saat minum minuman dingin dan makan
     - Nyeri ringan
Perawatan : Ada 2 opsi perawatan tergantung kedalaman kariesnya :
     1. Dangkal : Dilakukan penambalan
     2. Dalam : Penambalan disertai proteksi pulpa (Pulp Capping)


D. Karies mencapai pulpa 
Terlihat lubang yang dalam warna kuning kecoklatan sampai kehitaman.
Diagnosa Klinis : Pulpitis Irreversible Akut dan Pulpitis Irreversible Kronis (Radang pulpa tahap lanjut)
Gejala

  • Jika akut : Nyeri hebat dan tiba-tiba, terus menerus, sakit bertambah bila makan atau minum yang panas dan dingin.
  • Jika kronis : Nyeri ringan sampai sedang, sakit bila ada rangsangan, sakit terutama saat makanan masuk kedalam lubang gigi dan saat tidur pada malam hari. 
Perawatan : Ada 2 prinsip perawatan :
  1. Prinsip Konservatif :: Perawatan saraf gigi/perawatan saluran akar/perawatan endo disertai terapi obat-obat, diakhiri dengan pemasangan mahkota gigi tiruan. Tujuan : mempertahankan gigi dan mengembalikan fungsi 
  2. Prinsip Non-Konservatif :: Pencabutan gigi. Tujuan : membuang gigi dan mencegah sakit berulang.
Kedua prinsip perawatan diatas sangat tergantung dari pertimbangan dan kemauan pasien.

E. Nekrosis Pulpa (Kematian jaringan pulpa) 
Pada tahap ini infeksi sudah menyebar sampai ruang pulpa dan saluran akar gigi. Pada tahap ini gigi ditemukan non-vital karena tidak ada supply darah akibat penyebaran infeksi.
Dianosis Klinis : Nekrosis Pulpa
Gejala : Biasanya pasien tidak merasa sakit pada gigi, jika ada rasa sakit biasanya karena ada pembentukan gas H2S di bagian akar gigi, nyeri hebat bila gigi diberi tekanan, pasien juga mengeluhkan bau busuk keluar dari gigi.
Perawatan

  1. Prinsip Konservatif :: perawatan saraf gigi disertai terapi obat-obatan, diakhiri dengan pemasangan mahkota gigi tiruan  
  2. Prinsip Non-konservatif :: Didahului terapi obat-obatan, kemudian pencabutan gigi
Stage of Caries
   
Kesimpulan 
Gigi merupakan salah satu organ penting di dalam tubuh kita. Melihat dari pentingnya fungsi gigi bagi tubuh kita, maka penulis berusaha untuk memberikan informasi kepada kita semua sebagai bagian dari pelayanan penulis. Makalah ini dibuat untuk menjawab pertanyaan yang mungkin muncul dari kita semua terkhusus tentang kesehatan gigi. Makalah kali ini membahas tentang Karies (gigi berlubang), apa itu karies, penyebabnya, perjalanan penyakit, serta gejala dan penanganannya. Penulis berusaha memberikan pengetahuan dasar kepada kita semua apabila sewaktu-waktu gigi kita mengalami masalah yang sama. Semoga makalah ini dapat berguna buat kita semua.

Daftar Pustaka
1. Higham S. Caries Process and Prevention Strategies: The Host.
    (http://www.dentalcare.com/en-US/dental-education/continuing-education/ce370)
    (14 September 2016)
2. Dental Caries (https://en.wikipedia.org/wiki/Dental_Caries) (14 September 2016)
3. Baum, Philips, Lund. Buku ajar ilmu konservasi gigi. 3rd ed. Jakarta: EGC. 1997.
4. Hedge J. Prep manual for undergraduates: Endodontic. 1st ed. India: Elsevier, 2008. 



SALAM PEMUDA SEHAT
drg. Adicakra Sutan